Pulau Peucang, Pulau Badul, Pulau Handeleum dan Muara Cigenter adalah bagian dari destinasi wisata di Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon di Propinsi Banten

Taman Nasional Ujung Kulon merupakan rumah bagi populasi Badak Jawa (Badak Bercula Satu) yang saat ini menjadi salah satu satwa mamalia paling langka di muka bumi. Hanya ada puluhan ekor saja Badak yang tersisa di Taman nasional Ujung Kulon saat ini.
Bukan hanya rumah bagi Badak Jawa bercula satu yang langka, Taman nasional Ujung Kulon juga dihuni hewan lain seperti Macan Tutul, Banteng, Kucing Batu, Rusa, Merak hijau, Babi Hutan, Biawak dan masih banyak lagi. Deretan bermacam tumbuhan langka pun ikut melengkapi ekosistem hutan di Taman nasional Ujung Kulon Banten.
Wisata Taman Nasional Ujung Kulon
Ditetapkan sebagai Taman Nasional, tentu saja area ratusan hektar Ujung Kulon tidak diperkenankan untuk dihuni oleh penduduk. Alam yang tumbuh dan berkembang secara alamiah tanpa gangguan tangan manusia ini membentuk Taman Nasional menjadi wilayah yang memiliki keindahan alami.Cukup banyak wisatawan yang penasaran dan tertarik ingin menyaksikan dan menikmati langsung keindahan yang dimiliki destinasi wisata Taman nasional Ujung Kulon, yang tentunya diisi dengan aktivitas wisata seru ditengah keindahan alam nya yang mempesona.
Pulau Peucang adalah salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi wisatawan saat liburan dan mengisi wisata di Taman Nasional Ujung Kulon Banten.
Destinasi Wisata Pulau Peucang
Suasana yang tenang dengan pemandangannya yang alami menjadikan Pulau Peucang pilihan ideal bagi traveler yang mencari pengalaman wisata jauh dari keramaian kota.
Pulau Peucang juga memiliki kekayaan ekosistem laut yang cukup melimpah, dengan terumbu karang yang masih alami dan menjadi surga bagi pecinta pemandangan under water lewat aktivitas snorkeling. Bagi yang menyukai petualangan, trekking ke Karang Copong akan memberikan pengalaman luar biasa dengan pemandangan laut yang memukau dari atas tebing karang.
Menyatu Dengan Alam di Pulau Peucang
Pulau Peucang adalah pulau yang selalu dipilih wisatawan untuk mencari penginapan dalam rangkaian aktivitas wisata di Ujung Kulon Banten. Namun karena jumlah penginapan yang ada sangat terbatas di pulau ini, kita harus melakukan reservasi penginapan di pulau Peucang jauh hari sebelum tanggal pelaksaan wisata.
Pulau Peucang memiliki luas kurang lebih 450 hektar, dihuni oleh berbagai macam satwa liar seperti rusa, kera ekor panjang, babi hutan, biawak, dan masih banyak lagi. Pertumbuhan jumlah satwa herbivora yang cukup baik di Pulau Peucang menandakan sangat jarangnya satwa predator di lokasi ini.
Letak Geografis Pulau Peucang
Secara administratif, Pulau Peucang berada di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, di sebelah barat Pulau Jawa. Pulau ini terpisah dari daratan utama Ujung Kulon oleh Selat Panaitan. Letaknya yang berada di kawasan konservasi menjadikan Pulau Peucang sangat terjaga keasriannya, dengan ekosistem yang masih alami dan jauh dari polusi.Pulau ini dapat diakses dari berbagai kota besar di Jawa Barat dan Banten, dengan perjalanan laut dari Sumur atau Tanjung Lesung yang membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam menggunakan kapal atau perahu kayu dengan kapasitas 30 hingga 40 orang.

Daya Tarik Pulau Peucang Penarik Minat Wisatawan
Pulau Peucang memiliki keistimewaan yang membedakannya dari destinasi wisata lainnya di Ujung Kulon. Tidak seperti pulau-pulau lain yang memiliki banyak pengunjung, Pulau Peucang tetap alami dengan jumlah wisatawan yang lebih terkendali. Hal ini memungkinkan pengalaman wisata yang lebih eksklusif dan private. Selain itu, keberagaman hayati yang tinggi serta interaksi langsung dengan satwa liar menjadi daya tarik bagi para wisatawan pecinta alam.Asal Nama Pulau Peucang
Menurut Website Taman Nasional Ujung Kulon nama "Peucang" yang dijadikan nama pulau ini diambil dari nama sejenis hewan kecil "Siput" yang dulunya banyak ditemukan di pantai pulau ini. Oleh penduduk setempat Siput ini diberi nama "Mata Peucang". Bila merujuk kata Peucang menurut bahasa Sunda, Peucang dalam bahasa Sunda memiliki arti Kancil (sumber: https://www.kamussunda.net/), namun menurut para pegawai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) tidak ditemukan jenis hewan Kancil di Pulau Peucang."Siput" adalah hewan bercangkang yang memiliki nama latin Helix Promatia. Siput termasuk dalam golongan Gastropoda yaitu jenis hewan yang menggunakan perutnya untuk bergerak atau berjalan
Selain menjadi rumah bagi satwa liar, menurut masyarakat setempat bahwa pulau ini dulunya adalah tempat perlindungan bagi para pelaut dari badai besar. Seiring berjalannya waktu, Pulau Peucang berkembang menjadi salah satu destinasi wisata alam terbaik di Ujung Kulon dengan tetap mempertahankan nilai konservasi dan sejarahnya.
Penginapan di Pulau Peucang
Tak banyak bangunan yang didirikan di Pulau Peucang, hanya terdapat beberapa bangunan dengan desain cottage dan rumah panggung sederhana yang dijadikan tempat menginap dan menampung para traveller yang ingin menikmati wisata di Taman Nasional Ujung Kulon Banten. Terdapat juga satu bangunan Posko Balai Taman Nasional Ujung Kulon yang bertugas sebagai pengawas wilayah Pulau Peucang sekaligus pusat informasi Taman Nasional Ujung Kulon.Fasilitas penginapan yang tersedia di Pulau Peucang relatif sederhana, yang tentu saja berbeda dengan fasilitas lengkap hotel yang dijumpai di kota. Anda harus siap dengan fasilitas yang ada jika memutuskan untuk menginap di Pulau Peucang. Namun ketersediaan air yang cukup, kamar dan kasur sederhana, kamar mandi, musholla, serta warung kecil untuk membeli beberapa kebutuhan dalam jumlah secukupnya masih bisa kita dapatkan di lokasi ini.
Beberapa pilihan penginapan di Pulau Peucang bisa dipilih oleh wisatawan yang ingin bermalam dan merasakan langsung keindahan Pulau Peucang, antara lain:- Batik Villa Nikki Peucang Resort
Memiliki bangunan berupa cottage eksklusif berdiri tepat di bibir pantai dengan desain unik tradisional berbahan bambu yang nyaman dengan fasilitas yang cukup lengkap. Villa Batik difasilitasi dengan 1 tempat tidur King Size serta kamar mandi didalam ruangan. - Angklung Villa Nikki Peucang Resort
Juga menawarkan pengalaman menginap dengan suasana alam yang asri. Bangunan cottage bambu yang memiliki daya tampung 5 tamu menginap dengan kasur single bersebelahan dan 1 buah sofa panjang yang telah dilengkapi dengan kamar mandi sendiri didalam ruangan.Lokasinya yang juga berada di pinggir pantai membuat Villa Angklung diminati para wisatawan grup yang ingin suasana lebih eksklusif.
- Villa Fauna
Berbeda dengan Batik dan Angklung, Villa Fauna adalah penginapan dengan bangunan lebih besar yang memiliki kamar-kamar didalamnya untuk disewakan terpisah. Tiap kamarnya dapat diisi 4 hingga 5 orang menginap. Penginapan Fauna sering menjadi pilihan para keluarga yang ingin mengikuti wisata di Pulau Peucang.Tidak seperti Batik dan Angklung, Villa Fauna difasilitasi kamar mandi sharing diluar kamar, dengan penyediaan closet duduk dan jongkok terbagi di beberapa kamar mandi.
- Penginapan Tipe Barak
Penginapan Tipe barak Peuang adalah penginapan paling sederhana dan ekonomis yang ada di Pulau Peucang. Tipe Barak Peucang biasanya digunakan sebagai penginapan para wisatawan yang mengambil Paket Open Trip/Wisata Gabungan ke Pulau Peucang Ujung Kulon Banten.
Memiliki 4 ruangan besar yang bisa menampung 8-10 peserta Open Trip di masing-masing ruangan nya. Bangunan nya berupa rumah panggung papan dengan pemandangan mengarah ke pantai Pulau Peucang.


Aktivitas Wisata di Pulau Peucang
Selain sebagai tempat bermalam dan istirahat, ada beberapa aktivitas menarik yang juga dapat dilakukan selama mengisi wisata di Pulau Peucang yaitu antara lain,1# Trekking santai jelajah hutan Peucang,
Karang Copong adalah titik akhir dalam perjalanan menembus hutan dengan berjalan kaki santai sejauh kurang lebih 2 Km. Pemandangan pantai dengan ombak dari laut lepas menghantam karang-karang besar adalah pertunjukan alam yang akan kita nikmati di karang Copong. Selama berada ditengah hutan Pulau Peucang kita akan menjumpai beberapa satwa liar seperti rusa, kera, babi hutan, dan lain-lain.
Tak hanya hewan, beberapa tanaman langka juga akan kita temui di pulau ini. Salah satu Tanaman populer yang terdapat di Pulau Peucang dan juga menjadi pemberhentian akhir saat pelaksanaan trekking adalah "Pohon Kiara Pencekik".Baca Juga : Kiara si Cantik Pencekik di Pulau Peucang
2# Menikmati keindahan Pantai Pulau Peucang
Karakter pasir pantai Pulau Pecang yang begitu putih dan halus menggoda para traveller untuk bersenang senang di pinggir pantai. Tak hanya pasir nya, namun kejernihan dan gradasi warna air laut di Pulau Peucang pun tak pernah dilewatkan para wisatawan. Karena kealamian nya yang masih terjaga baik, akan sangat mudah bagi kita menyaksikan segerombolan ikan yang jelas nampak dari atas dermaga, bahkan dapat terlihat dari tepi pantai sekalipun.Selain itu bermain kano baik sendiri maupun kano tandem menjadi salah satu aktivitas utama wisatawan saat menikmati keindahan di Pulau Peucang.
3# Mancing Ikan sambil melatih kesabaran,
Wajar saja para pehobby pancing tergoda untuk melemparkan mata kail di Pulau Peucang. Ribuan ikan yang berenang bergerombol tak jauh dari dermaga kecil Pulau peucang dapat kita lihat langsung dengan jelas dari atas airnya yang jernih. Namun jangan salah, tak sedikit para wisatawan mengeluh sulit mendapatkan ikan walaupun umpan sudah dilempar ditengah-tengah kerumunan ikan. Berbagai macam ikan termasuk ikan GT sering muncul mendekati dermaga untuk mencari makanannya.4# Menyambut sang Mentari Pagi dan Senja
Jangan bangun kesiangan bila ingin menyaksikan keindahan cahaya matahari timbul perlahan dari balik pulau dan lautan. Area dermaga adalah tempat yang paling pas menyaksikan keindahan pemandangan pagi di Pulau Peucang. Aktivitas ini menjadi aktivitas pagi paling digemari sambil menghirup udara yang segar dan bersih tanpa polusi.Belum puas menyaksikan Sunrise, Anda bisa melanjutkan menanti Sunset nanti di sekitar dermaga Cidaon dari atas kapal sambil berjalan kembali menuju Pulau Peucang.

5# Hunting spot photo dan video,
Pulau Peucang bukanlah pulau yang dihuni oleh penduduk, itu sebabnya pulau ini menjadi sangat terjaga ke alamiannya. Tentu saja keindahan disetiap sudut pulau ini adalah keindahan tanpa campur tangan manusia, sangat eksotik dan natural.6# Mengamati dan Interaksi dengan Satwa liar
Bukan pemandangan yang langka melihat satwa liar berlalulalang dan bermain di sekitar Pulau Peucang. Namun jangan khawatir, walaupun mereka adalah satwa liar yang hidup dialam bebas dihabitat aslinya, hewan-hewan ini bukanlah hewan buas yang mudah marah dan menyerang manusia, namun dengan catatan kita juga tidak menyakiti dan mengganggu mereka.Baca Juga : Savana Cidaon, Melihat Dari Dekat Penghuni Ujung Kulon
7# Island Hopping
Menjelajahi pulau-pulau kecil di kawasan Ujung Kulon tidak kalah menariknya untuk di lakukan, Pulau Handeleum, Panaitan, Sang Hyang Sirah dan Padang Savana Cidaon menjadi salah satu destinasi yang dituju saat aktivitas Island Hopping di Pulau Peucang.Cara Menuju Pulau Peucang
Setelah tertarik dan memutuskan untuk mengunjungi Pulau Peucang di pekan mendatang, lalu bagaimana cara menuju Pulau Peucang?Kita bisa menempuh beberapa rute untuk bisa sampai ke Pulau Peucang:
- Dari Jakarta – Perjalanan darat menuju Desa Sumur (durasi sekitar 6-7 jam), kemudian dilanjutkan dengan naik perahu selama 2-3 jam menuju Pulau Peucang.
- Dari Serang – Masih menggunakan rute perjalanan darat menuju Desa Sumur Pandeglang, berhenti di dermaga sumur lalu melanjutkan dengan perahu
- Ikut dalam Paket Wisata – Ini adalah cara termudah menuju Pulau Peucang, Agen wisata sudah menyediakan semuanya untuk Anda. Penyedaiaan transportasi dari jakarta, Serang dan Pandeglang, Penginapan di Pulau Peucang, juga makan selama wisata. Untuk urusan Aktivitas? jangan khawatir agen wisata telah menyusun rencana perjalanan yang menyenangkan untuk wisatawan selama berada di Pulau Peucang.

Peran Penting Pulau Peucang dalam Konservasi Alam di Kawasan Ujung Kulon
Sebagai bagian dari Taman Nasional Ujung Kulon, Pulau Peucang memainkan peran penting dalam konservasi alam. Pulau ini menjadi habitat bagi berbagai spesies langka seperti Badak Jawa dan banteng liar. Program rehabilitasi terumbu karang serta pemantauan keanekaragaman hayati terus dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistemnya.Wisatawan yang datang juga diajak untuk ikut serta dalam upaya konservasi dengan menerapkan prinsip eco-tourism dengan ikut menjaga dan tidak merusak lingkungan.
Beberapa hal yang membuat Pulau Peucang menjadi bagian penting dalam konservasi alam, antara lain :- Pulau ini termasuk dalam kawasan konservasi yang mendukung habitat Badak Jawa, meskipun spesies ini lebih sering ditemukan di bagian utama Ujung Kulon.
- Area laut sekitar Pulau Peucang memiliki terumbu karang yang sehat dan beragam, menjadikannya salah satu spot snorkeling terbaik di Ujung Kulon.
- Keanekaragaman hayati tinggi, dengan hutan yang masih memiliki spesies satwa liar seperti banteng, merak, dan berbagai jenis primata.
- Dihuni oleh berbagai jenis tumbuhan tropis seperti pohon ketapang, pandan laut, dan nyamplung, yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
- Hutan di Pulau Peucang juga kaya akan pohon meranti, jati pasir, dan waru laut, yang menjadi habitat alami bagi burung dan satwa liar lainnya.
Tertarik Wisata di Pulau Peucang Ujung Kulon?
Pulau Peucang adalah destinasi yang wajib dikunjungi bagi pencinta alam dan petualangan. Dengan keindahan pantai, hutan tropis, serta kekayaan satwa liar yang luar biasa, wisata Pulau Peucang menawarkan pengalaman tak terlupakan.
Salah satu cara paling mudah adalah dengan mengikuti Paket Wisata Gabungan atau Open Trip Ujung Kulon. Selain biaya wisata yang relatif ekonomis, Anda tidak perlu susah payah harus mengumpulkan banyak orang agar bisa menginjakkan kaki dan memulai petualangan di Taman Nasional Ujung Kulon.

COMMENTS