Wisata Alam Jawa Timur - Kejadian alam yang cantik dari penampakan blue fire dan blue sapphire hanya ada di Kawah Ijen, Banyuwangi
Pemburu Blue Fire di Kawah Ijen |
Kawahnya berbentuk elips, karena terjadinya perpindahan pipa kepundan, berukuran kurang lebih 960 x 600 m, berada pada ketinggian 2.148 m.dpl, dan kedalamannya 200 m. Di dalam kawah gunung ini terdiri atas endapan batuan sisa letusan. Tebing - tebing terjal mengelilingi kawah dan bila kita ingin menuju ke kawah kita harus melalui jalanan di sekitar tebing yang biasa dilalui penambang belerang. Kawasan Kawah Ijen merupakan sebuah dataran tinggi, terdiri dari bukit Gunung Merapi (2.799 m.dpl) yang terletak bersebelahan.
Baca Juga : Paket Open Trip Ijen Midnight Dari BanyuwangiMalam dapat Blue Fire dan Siang dapat Biru Sapir
Kawah Ijen merupakan kaldera terbesar di Indonesia, dan sampai sekarang bijih belerangnya ditambang secara tradisional. Kaldera Ijen juga memiliki potensi panas bumi yang bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik.
Kawasan Gunung Ijen memang bisa didatangi saat malam atau pun siang hari. Ada dua karakter berbeda yang bisa diraih dari Ijen saat malam dan siang. Saat malam hari, tepatnya pas midnight pukul 00.00 adan akan mendapatkan keindahan langit malam yang begitu romantis dengan taburan bintang yang menyinari dari galaksi. Tidak itu saja, fenomena alam menarik lainnya berupa blue fire atau api biru yang bergelora dari kawahnya hanya bisa disaksikan pada malam hari.
Ketika datang siang hari, Anda akan mendapatkan pemandangan cerah langit biru dengan telaga Ijen yang mempesona. Telaga yang sangat luas di kawahnya dengan kandungan belerang yang amat tinggi, membuat warna telaga ini cantik dalam nuansa toska atau juga disebut biru pirus (Bahasa Inggris: Turquoise) adalah warna perpaduan antara biru yang sedikit kehijau-hijauan.
Warna ini merupakan warna lautan atau samudera. Kata turquoise ini datang dari kata dalam bahasa Perancis untuk "Turkish", karena batu pirus aslinya diimpor bangsa Eropa melalui Turki. kode Triplet hex #40E0D0, RGB (64, 224, 208) dan CMYK (71, 0, 7, 12)
Jalur curam menuju Telaga Ijen |
Jalur Transportasi menuju Kawah Ijen
Transportasi dari Bondowoso
Dari Sempol kita menuju ke Pal Tuding yang berjarak 13 Km, perjalanan membutuhkan waktu 30 menit dengan kendaraan. Karena tidak ada kendaraan umum, untuk menyingkat waktu, dianjurkan untuk menyewa kendaraan dari Wonosari atau Sempol sampai ke Pal Tuding. Perjalanan menuju Pal Tuding ini kita melewati padang rumput dan kebun kopi yang sangat luas.
Jeep offroad yang sering digunakan antar jemput menuju Kawah Ijen |
Di Pal Tuding kita harus melaporkan pendakian kita kepada petugas PHPA, dan membeli tanda masuk. Kita bisa menginap di Pos PHPA ini dengan biaya sekedarnya, juga menyewa sleeping bag bila diperlukan. Dianjurkan untuk menginap di Pos PHPA ini, atau di Sempol, karena perjalanan ke Kawah Ijen hanya 2 jam saja dari Pal Tuding.
Dari Pal Tuding perjalanan terus menanjak melintasi jalan yang cukup lebar dengan pemandangan hutan alam yang indah. Diperlukan waktu 1,5 jam maka kita akan sampai di Pondok Penambangan Belerang. Pondok ini dibuat kantor penampungan hasil belerang yang di dapat dari kawah. Di tempat ini kita bisa membeli minuman dan makanan ringan. Dari Pondok ini hanya diperlukan waktu 0,5 jam lagi melewati jalanan yang datar kita akan sampai di Kawah Ijen.
Transportasi dari Banyuwangi
Dari kota Banyuwangi, kita menuju ke terminal Sasak Perot/Banjarsari dengan naik bemo. Dari Sasak perot kita ganti kendaraan minibus ke jurusan Licin. Dari desa Licin kita menuju kearah Sodong lewat Jambu dengan naik Truk perkebunan atau ojek dan bisa juga dengan travel karena jalanan mudah di lalui oleh kendaraan.
Perjalanan melewati perkebunan kopi dan cengkeh serta hutan tropika yang indah. Jarak Licin ke Sodong 8 Km (2,5 Jam). Setelah tiba di Sodong kita melanjutkan perjalanan lagi menuju ke Paltuding dengan Truk/Ojek. Paltuding merupakan tempat bertemunya jalur lewat dari arah Bondowoso dan arah Banyuwangi.
Kalau punya cukup waktu, bila memulai perjalanan dari arah Bondowoso, dianjurkan turun ke arah Banyuwangi, selain transportasi umum lebih mudah di Jambu, juga bisa menikmati pemandangan hutan alam yang indah disepanjang perjalanan dari Pal Tuding ke Jambu, juga sekaligus menikmati pemandangan alam pantai Selat Bali di Banyuwangi - Ketapang yang berpantai landai.
Dari punggungan kawah sejauh mata memandang kita bisa menyaksikan gunung-gunung di sekelilingnya dengan jelas, di sebelah kiri kita memandang Gunung Padak, Gunung Widodaren (2.601 m.dpl) dan sebelah kanan kita memandang Gunung Merapi (2.800 m.dpl).
Dari Banyuwangi kita bisa meneruskan perjalanan ke Baluran atau Taman Nasional Alas Purwo untuk menyaksikan habitat terbesar di Jawa untuk Kerbau Liar, Rusa dan Banteng. Kita juga bisa meneruskan perjalanan ke Pulau Bali.
Kawasan Kawah Ijen mempunyai panorama alam yang sangat indah. Suhu di sekitar kawah Ijen dapat mencapai 12 - 18 C dan Curah hujannya mencapai 3.000 - 4.000 mm/tahun. Di sekitar lereng kawah terhampar pohon Manisrejo yang berdaun kemerahan, sedangkan batuan dinding kawah berwarna belerang, kekuningan, kondisi-kondisi inilah yang membuat panorama alam disini begitu mengesankan untuk dinikmati.
Kawah Ijen adalah salah astu wisata yang cukup memiliki tantangan. Untuk tiba disana, kita harus melalui tanjakan dan jalan berliku sejauh 3 km. Perlu beberapa persiapan seperti sepatu gunung, jaket, masker dan tentunya kondisi fisik yang prima.
Tips Pendakian Midnight show ke Kawah Ijen
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk kesempurnaan Anda datang ke Kawah Ijen
- Sebaiknya datang pada dini hari dan menanjaklah sebelum fajar meninyingsing untuk mendapatkan gambaran blue fire secara langsung. Perlu memperhitungkan durasi perjalanan yang harus ditempuh, prediksi 3 jam untuk menempuh 3 km sangat cukup bagi yang jarang jalan kaki.
- Bagi pemula, akan lebih nyaman dan aman jika membawa pemandu yang tentu saja sudah hafal terhadap medan yang akan ditempuh. Tersedia juga jasa tandu yang diusung oleh 4 orang pulang pergi.
- Ketika sudah sampai puncaknya, tunggulah saat fajar menyingsing, pastikan Anda menyaksikan keindahan ronda mentari pagi di sudut timur Kawah Ijen, saat matahari muncul sempurna keindahan telaga juga dapat Anda nikmati.
- Gunakan jaket, masker, topi rajut dan tentu saja sepatu khusus untuk mendaki agar lebih nyaman sepanjang pendakian.
- Jangan lupa bawa air minum secukupnya, Anda cukup membawa tas kecil (daypack) jika diperlukan.
Dua penambang melintas bukit mendulang Belerang |
- Pastikan Anda dalam kondisi fit, tidak memiliki resio penyakit jantung dan penyakit berat lainya, apalagi asma atau paru-paru. Bagi beberapa orang yang sensitif asap belerang yang keluar dari kawah sangat mengganggu kesehatan.
- Bawalah kamera, karena setiap momen di perjalanan pendakian Anda akan sangat berharga.
- Bawalah penerangan berupa lampu senter minimal satu untuk dua orang karena area pendakian sangat gelap jika kebetulan tidak nampak bulan.
- Melangkahlah secara perlahan namun konsisten. Tidak perlu berlari, namu terus berjalan dalam langkah kecil untuk menghindari Anda dari kehabisan tenaga secara cepat.
- Bawa uang secukupnya saja. Di saat pendakian Anda bisa menemukan warung sekedar untuk melepas lelah atau uang tersebut bisa Anda gunakan untuk membeli kerajinan belerang yang cukup cantik sebagai buah tangan.
- Jangan lupa membawa jas hujan untuk persiapan, jika hujan cukup lebat, urungkan niat Anda untuk sampai ke Kawah Ijen karena pendakian sangat licin dan tentu saja berbahaya.
COMMENTS