Menikmati sunrise tidak selalu harus di gunung, pesona jingga nampak elok penampilannya di Pantai Bama Baluran
Berburu matahari terbit, tidak mutlak harus di gunung seperti kebanyakan. Kesunyian Pantai Bama, sudah membuktikannya, jauhnya jarak tempuh sehingga harus menginap semalam di guest house Bama akhirnya terbayar juga di pagi ini. Menuju pantai Bama, untuk mengaksesnya harus masuk kawasan Taman Nasional Baluran, melewati jalan utama sepanjang 13 km, melintasi padang savana Bekol dan bersandar di pantai yang berpasir putih ini.
Pantai dan Ekosistem Mangrove
Pantai Bama memiliki pasir yang putih, air lautnya bersih, terdapat ekosistem mangrove sebagai “rumah” ikan–ikan dan hewan laut lainnya, di belakang pantai terdapat banyak pepohonan sebagai ekosistem hutan pantai. Pantai Bama merupakan pantai yang dikelilingi oleh hutan mangrove dan merupakan pantai yang landai dan berpasir putih serta mempunyai formasi terumbu karang. Pada perairan pantai Bama, terdapat beberapa ekosistem yaitu ekosistem padang lamun, zona transisi antara lamun serta karang dan ekosistem terumbu karang.
Deburan gelombangnya relative kecil. Daerah pasang surutnya meliputi garis pantai sepanjang 2,5 kilometer. Lebar daerah pasang surut (intertidal zone) adalah 200 - 500 meter, bila dihitung dari batas pasang maksimal dengan batas surut maksimal. Pantai Bama tidak memiliki muara sungai. Karena hempasan gelombang dan hembusan angin maka pasir dari pantai membentuk gundukan ke arah darat dan membentuk hutan pantai.
Pantai Bama cocok sebagai tempat istirahat, relaksasi dan berbagai jenis kegiatan wisata air, snorkeling, kano, menyelam, berenang dan bersampan.
COMMENTS