Trekking selama dua jam dari CIbom ke Tanjung Layar, bagian paling ujung dari pulau Jawa bagian barat. Menyaksikan kokohnya para penjaga Mercusuar Tanjung layar dari peninggalan Belanda hingga para penjaga NKRI.
Bila dilanjutkan ke Ciramea memakan waktu tambahan ± 2 jam (5 km), menyusuri pantai. Di Ciramea pengunjung dapat menikmati deburan ombak pantai selatan sambil mengamati tempat pendaratan penyu hijau (Chelonia mydas). Kegiatan ini dilakukan dengan didampingi pemandu (petugas taman nasional).Menuju daratan Cibom, tidak tersedia dermaga untuk merapatnya kapal. Menuju ke pantainya bisa menggunakan perahu kecil (boat transfer) untuk pindah dari kapal jelajah dan mendarat di pantainya. Pada beberapa kisah perjalanan yang lain, jika boat kecil milik TNUK rusak, cara satu-satunya menuju Cibom semua peserta harus berenang bebas menuju pantainya.
Menyusuri Jalan Setapak dari Cibom ke Tanjung Layar
Sambil menunggu semua rombongan tertransfer dari kapal jelajah hingga di pantainya, kamu bisa bermain di pantai atau menunggu di shelter Cibom yang lokasinya tidak jauh dari pantai. Ada informasi sejarah dan catatan penting tentang sejarah Cibom, Tanjung Layar hingga letusan Gunung Krakatau yang terpampang di beberapa papan informasi.Jalur trekking Cibom - Tanjung Layar ini tergolong trail yang mudah dan ringan, jalan datar tanpa tanjakan sejauh 1,6 km menembus hutan tropis Ujung Kulon. Anda akan banyak menjumpai beragam tumbuhan perdu dan pohon-pohon besar, salah satunya yang populer di Ujung Kulon termasuk Beringin Kiara, atau sering dijuluki sebagai Ara Pencekik. Sesekali Anda harus melompati pohon tumbang di beberapa tempat dan menembus lobang pohon yang seakan jadi pintu masuk dengan hiasan berjuntai akar pohon Beringin Kiara.
Baca Juga: Kiara Mampu Melilit dan Memakan Tumbuhan Besar Inangnya, Layaknya Ular Menelan Mangsanya
Sejarah panjang mencatat tentang Menara Tanjung Layar, dibangun pertama pada jaman pemerintahan Hindia Belanda hingga sekarang oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mercusuar Tanjung Layar berada di kawasan hutan Semenanjung Ujung Kulon, seluas 78 hektare
Perjalanan Menuju Menara Suar Tanjung Layar
Jalur trekking dari Cibom menuju Tanjung Layar, jangan lupakan singgah ke menara suar atau mercusuar Tanjung Layar. Setelah sebelumnya melintasi hutan dan jalan setapak, menuju menara suar kamu akan menemukan beberapa bangunan rumah dan gedung para penjaga mercusuar. Lumayan buat berteduh dan istirahat sejenak bagi yang gak biasa jalan. Disini juga tersedia toilet yang masih bisa dipergunakan.Mercusuar sangat penting dalam sistem navigasi Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Keberadaan menara pemandu bagi para pelaut di kegelapan malam ini tak lepas dari peran Raja Belanda Z.M. Willem III saat menjajah Tanah Air. Dari 282 mercusuar di 25 distrik navigasi, sebanyak 200 lebih masih memiliki tugas seperti saat pertama menara ini berdiri.
Mercusuar titik pertama pulau Jawa di Tanjung Layar, Lebak, Banten. Kiri: 1895. Kanan mercusuar baru, 1914 |
- [message]
- ##info## Apa itu Mercusuar?
- Mercusuar adalah bangunan tinggi yang didirikan di dekat laut. Sejarah awalnya sudah cukup lama, berabad-abad yang lalu. Salah satu contohnya adalah Mercusuar Iskandariyah yang dibangun pada tahun 280 SM. Mercusuar dijadikan penanda daerah berbahaya, seperti daerah laut berkarang atau laut dangkal. Saat malam hari, lampu yang ada pada mercusuar akan dinyalakan, berfungsi sebagai penunjuk arah bagi kapal-kapal yang ada di laut saat malam hari.
Universitas The North Coralina mencatat begitu banyak daftar mercusuar di Indonesia. Mercusuar Tanjung Layar dikelompokkan pada daftar Southwestern Java disamping Eastern Java and Madura.
Pada zaman dahulu, cahaya mercusuar berasal dari api. Jadi, setiap mercusuar itu ada penjaganya. Mereka bertugas untuk memangkas sumbu, mengisi bahan bakar, memastikan mesin jam angin bekerja, dan melakukan tugas-tugas perawatan seperti membersihkan lensa dan jendela.
Mercusuar Tanjung Layar yang lama berada di bagian ujung Tanjung Layar, pembangunan yang baru atau yang kedua berjarak 500 meter dari yang pertama dan dibangun dengan rangka baja |
Sekilas Sejarah Dermaga di Cibom dan Menara Suar Tanjung Layar
Pada tahun 1808 Gubernur Jenderal Hindia Belanda merencanakan membangun sebuah pelabuhan laut di daerah Cibom. Sultan Banten dengan berat hati menyediakan para pekerja tetapi karena para pekerja banyak yang sakit dan menderita bahkan diantaranya banyak yang meninggal dan yang tersisa pun menjadi lemah disebabkan "uap beracun yang berasal dari lahan kerja baru". Kemudian mereka melarikan diri dari daerah tersebut. Pelabuhan ini tidak pernah terselesaikan.Uap beracun yang mematikan para pekerja dan Belanda yang dimaksud adalah wabah malaria. Diperkirakan pada saat itu penyakit malaria yang disebabkan oleh nyamuk belum dikenal dalam dunia kedokteran sehingga belum ditemukan penangkal dan obatnya.Sisa sisa sejarah jaman Belanda di antara Cibom hingga Tanjung Layar yang masih bisa disaksikan hingga saat ini adalah:
- Sisa-sisa dermaga Cibom masih dapat dilihat dengan adanya formasi batu bata dan tiang besi pancang.
- Disepanjang jalan menuju Tanjung Layar (dari Cibom) terdapat pal-pal batu petunjuk jarak, sumur-sumur air, kuburan-kuburan dan sisa bangunan pasangan batu bata.
- Terdapat juga sebuah tangga batu bata menuju ke lokasi mercusuar yang pertama dengan tinggi 40 meter, menjorok ke arah laut.
Pada masa itu, Tanjung Layar menjadi lokasi penjara bagi para bajak laut yang membantu Sultan Banten. |
Di Tanjung Layar sebenarnya ada tiga mercusuar. Sebelumnya ada dua buatan Belanda. Yang pertama diduga dibangun pada awal tahun 1800, tapi runtuh saat letusan Gunung Krakatau pada 27 Agustus 1883. Mercusuar kedua berdiri pada masa pendudukan Belanda setelah Gunung Krakatau meletus. Namun kini tidak dioperasikan lagi.
Mercusuar Pertama
Diduga bahwa mercusuar pertama dibangun, pada awal tahun 1800. Sebagian fisik bangunannya terbuat dari batu asli. Pada tahun 1880, bagian atas mengalami kerusakan yang parah akibat gempa bumi. Mercusuar runtuh sesudah letusan Gunung Krakatau tahun 1883,dan bagian dasarnya yang bundar sekarang menjadi tempat tangki air besar. Sisa-sisa tangga batu yang melingkar dapat dilihat di kompleks bawah.Mercusuar Kedua
Mercusuar kedua ini di bangun dari kontruksi baja dan dilengkapi sebuah lampu gas dengan ketinggian 25 meter.Mercusuar Ketiga
Mercusuar yang ada sekarang dibangun pada tahun 1972.Terletak 500 meter sebelah timur Tanjung Layar (dari mercusuar yang lama) dengan tinggi 40 meter (atau 65 meter di atas pemukaan laut) lampunya dapat dilihat dari jarak 25 mil laut. Seluruh rangka dan unit motor menara setinggi 40 meter itu buatan Prancis. Dia menggunakan mesin jenis lister dan rangka besi kalvanis.Karena rangka sudah keropos, mercusuar Tanjung Layar direnovasi pada 17 November 2010. Dibongkar total dari fondasi, rangka besi, termasuk perangkat lampu, sampai lensa dan radio kontrol berikut baterainya.
Sejarah Letusan Krakatau, Tercatat Oleh Penjaga Suar
Pada tanggal 27 Agustus 1883, setelah abad yang relatif tenang, gunung berapi Krakatau meletus dengan dahsyat. Penjaga mercusuar Tanjung Layar mencatat kejadian ini dalam buku hariannya:"Pada tahun 416 S.M. Gunung Kapi (Krakatau) dengan suatu gemuruh yang dahsyat meledak berkeping-keping dan tenggelam ke dasar bumi. Air laut naik dan menggenangi daratan, setelah air surut gunung dan daerah sekitarnya menjadi laut dan Pulau Jawa terbagi menjadi dua bagian". (Buku Raja-Raja)
Senin, 27 Agustus
- Jam 06.00 pagi, suasana belum terang, lampu mercusuar masih menyala.
- Jam 09.00 pagi, cuaca menjadi buruk dan sangat gelap.
- Jam 11.00 pagi (kemungkinan lebih awal), letusan dahsyat terdengat, pintu-pintu serta jendela-jendela terbuka dan petir menyambar bangunan-bangunan.
- Jam 11.10 pagi, petir menyambar tiang penangkal petir dan rusak, setelah itu petir menyambar pintu masuk mercusuar, melukai 4 dari 10 narapidana.
Selasa, 28 Agustus
Suasana terang pada jam 06.00 pagi dan untuk pertama kalinya diketahui bahwa daerah pantai rusak. Gelombang besar belum diketahui karena gelap didalam mercusuar. Tanjung Layar, terlindung dari akibat gelombang besar yang tingginya antara 7 sampai 10 meter. Dari tiga dusun kecil di dekat garis pantai, 120 orang telah diselamatkan, disaat mereka mengungsi ke mercusuar, tetapi 14 orang meninggal dunia.Gelombang pasang yang menghantam garis pantai Selat Sunda, bukanlah suatu gelombang tunggal tetapi suatu seri gelombang yang susul menyusul selama beberapa jam. Gelombang pasang terbesar, dimana bersamaan dengan letusan gunung Krakatau mencapai intensitas maximum pada jam 10.00 pagi, tanggal 27 Agustus 1883.
Diperkirakan bahwa pada awal kejadian, air laut naik kira-kira setinggi 30-40 meter dengan waktu tempuh kira-kira 35 menit untuk mencapai Tanjung Layar, dan pergerakan tersebut mencapai kecepatan 600 km/jam melintas ke Lautan Hindia.
Akibat Gelombang Pasang, Lebih dari 36.000 orang binasa akibat letusan tersebut, sebagian besar diakibatkan oleh gelombang pasang yang menerjang sampai sekitar 10 km ke daratan. Kapal uap "Berouw" terdampar ke daratan sejauh 2,5 km.
Pengaruh Letusan Krakatau terhadap Dunia
- Akibat dari letusan Gunung Krakatau telah dicatat di seluruh dunia:
- Suara letusan terdengar disepertigabelas permukaan bumi dari yang paling jauh di barat pada Kepulauan Mauritius (4.800 km) ke Australia Selatan (3.200 km).
- Selama dua hari debu letusan jatuh di pantai Afrika Utara.
- Gelombang pasang menerjang sepanjang 8.700 km, mencapai Port Elizabeth di Afrika Selatan.
- Fluktuasi pasang tercatat di dalam Terusan Inggris sejauh 17.800 km.
- Kenaikan tekanan atmosfer tercatat pada barometer sebesar 7 kali di seluruh dunia.
- Debu di dalam atmosfer membuat kegelapan yang luar biasa di seluruh dunia.
- Sejumlah besar batu terapung-apung di atas permukaan laut, dan masih terus ditemui pada tahun 1885.
- Letusan Krakatau pada tahun 1883, walaupun lebih kecil dari letusan-letusan sebelumnya, menunjukan kejadian yang paling mencekam sepanjang sejarah.
Pengaruh Letusan Krakatau di Ujung Kulon
Catatan harian Kapal "Bay of Naples" melaporkan:... pada jarak 120 mil dari Ujung Pertama Pulau Jawa (Tanjung Layar) selama gangguan letusan ... ditemukan bangkai-bangkai binatang termasuk bangkai-bangkai harimau ... di samping batang-batang kayu besar.Sebagian besar hutan pantai dan rawa-rawa mangrove hancur. Walaupun demikian pertumbuhan kembali hutan Ujung Kulon sangat cepat dan menjadikan hutan yang lebat dan merupakan habitat yang ideal bagi badak bercula satu.
Setelah cukup puas menikmati pantai dan alam sekitar dari ketinggian menara suar Tanjung Layar, bagian berikutnya adalah bonus bagi para trekker setelah datang sejauh ini ke Tanjung Layar. Saatnya menikmati ombak, pantai, coral, savana dan matahari.
COMMENTS