Wisata Kawah Gunung Bromo, obyek wisata yang menjadi salah satu spot utama yang akan dikunjungi di lokasi Gunung Bromo
Obyek Wisata Kawah Gunung Bromo
Kawah Gunung Bromo merupakan objek wisata yang wajib untuk Anda kunjungi. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan, di kawah ini Anda dapat menyaksikan secara langsung kawah raksasa yang masih berstatus aktif. Pengalaman yang cukup langka bisa melihat langsung kawah aktif dari bibir kawah, tentu kita sangat dekat dengan pusat kawah Gunung Bromo.Kawah Gunung Bromo mempunyai diameter mencapai 800 meter yang terbentang dari selatan ke utara, kira-kira 600 meter apabila diukur dari Barat ke Timur. Selain itu, kawah ini juga mempunyai area berbahaya berupa lingkaran yang berjari-jari sekitar 4 kilometer diukur dari pusat kawah Gunung Bromo.
Gunung Bromo sendiri terletak pada salah satu sudut Kaldera raksasa Lautan Pasir Gunung Tengger Bromo yang memiliki ketinggian kira-kira 2.392 mdpl.Info Gunung Bromo : Harga Tiket Masuk Gunung Bromo 2022
Sejarah Kawah Gunung Bromo
Terbentuknya Gunung Bromo pada awalnya adalah akibat letusan Gunung Tengger yang mempunyai ketinggian mencapai 4000 mdpl. Pada saat itu menjadi gunung paling tinggi di Indonesia.Selanjutnya terjadilah letusan gunung yang sangat dahsyat pada masa itu dan menghasilkan kaldera yang memiliki diameter hingga lebih dari 9 km. Sementara material vulkanik dari letusan Gunung Tengger tersebut saat ini berubah menjadi hamparan pasir di destinasi wisata Gunung Bromo.
Pada tengah kaldera muncul salah satu gunung yang masih aktif, gunung tersebut adalah Gunung Bromo. Nama Bromo sendiri diambil dari sebuah nama Dewa dalam kepercayaan agama Hindu, yaitu Brahma.
Masyarakat Suku Tengger Bromo
Putri raja tersebut menikah dengan Joko Seger yang dipercaya merupakan keturunan Brahmana. Karena desa tersebut diperintah oleh keduanya, maka desa tersebut diberi nama “Tengger” yang diambil dari kombinasi nama kedua pemimpin mereka, kata An "Teng" dan Se "Ger".
Suku Tengger Bromo rutin melakukan ritual upacara dengan menjadikan Kawah Gunung Bromo sebagai lokasi prosesi ritual terakhir yang dinamakan Lelabuan Sesajen. Masyarakat suku Tengger membawa persembahan hasil bumi dan ternak dengan berajalan dari Pura Luhur Poten menuju Kawah Gunung Bromo sambil berdoa.Pura Luhur Poten di Lautan Berbisik Gunung Bromo adalah Pura yang didirikan secara gotong royong oleh Rakyat Tengger sebagai tempat persembahyangan umat Hindu Tengger. Pura Luhur Poten yang juga bernama Sanggar Agung Poten adalah satu-satu nya bangunan permanen yang berdiri di tengah Lautan Pasir Berbisik Gunung Bromo
Tradisi ini adalah sebuah upacara yang diberi nama Kasodo (Yahya Kasada). Upacara yang dipakai suku Tengger untuk memberikan penghormatan kepada leluhur sebagai ucapan terimakasih serta ungkapan syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, karena diberikan berkah atas hasil panen yang berlimpah serta permohonan agar diberi keselematan. Upacara Kasada yang dilaksanakan di kawah Gunung Bromo tersebut masih berlangsung hingga saat ini.
Artikel Terkait : 7 Destinasi Gunung Bromo Yang Wajib di KunjungiDaya Tarik Wisata Gunung Bromo
Untuk bisa mencapai lokasi Kawah Gunung Bromo, pengunjung akan melewati anak tangga yang dibangun pada tahun 1910. Terdapat kurang lebih 260 anak tangga yang akan kita tapaki satu persatu agar bisa sampai di bibir Kawah Gunung Bromo.
Hal yang lebih menakjubkan adalah saat Anda sampai di puncak Gunung Bromo, Anda akan disuguhkan dengan pemandangan yang sangat eksotis dan menawan.Anda bisa menyaksikan bukit Teletubbies, lautan pasir, serta hamparan padang savanna dari ketinggian Gunung Bromo. Disinilah lokasi yang pas untuk mengabadikan momen-momen liburan Anda di destinasi Gunung Bromo.
Sekilas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Taman Nasional Gunung Bromo adalah kawasan vulkanik paling luas yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mempunyai area dengan luas 800 kilometer persegi.
Wisatawan bisa memasuki kawasan Gunung Bromo melalui 4 Pintu masuk utama Bromo, yaitu : Pintu Masuk Bromo via Pasuruan, Pintu masuk Bromo via Probolinggo, Pintu Masuk Bromo via Tumpang Kabupaten Malang, dan Pintu Masuk Bromo via Lumajang.Paket Wisata : Paket Open Trip Bromo Setiap Hari dari Malang, Batu dan Surabaya
Kawasan wisata Gunung Bromo membentang dari timur ke barat dengan luas kira-kira 20-30 km, serta dari selatan ke utara sekitar 40 kilometer dengan luas wilayahnya kira-kira sebesar 50.276,3 hektar yang telah ditetapkan semenjak tahun 1982.
Pada area kaldera terdapat hamparan pasir dengan luas kira-kira 6290 hektar. Pada kaldera hamparan pasir tersebut terdapat batas berupa dinding yang terjal dengan ketinggian antara 200 hingga 700 meter.Sejarah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Pada awalnya wilayah Tengger Bromo adalah area hutan yang memiliki fungsi untuk cagar alam serta hutan wisata. Area hutan ini berperan sebagai hutan produksi dan hutan lindung.Menilik dari beragam fungsi itu, kemudian Kongres Taman Nasional Sedunia menetapkan area Gunung Bromo Tengger Semeru sebagai taman nasional melalui pertemuan yang dilaksanakan pada 14 Oktober 1982, di Denpasar Bali.
Dengan pertimbangan lingkungan serta alamnya yang harus dilindungi serta berbagai potensi tradisional yang perlu dilakukan pengembangan. Area Bromo Tengger Semeru resmi ditetapkan menjadi Taman Nasional pada 12 November 1982 yang disah kan oleh Pemerintah Indonesia.Wilayah Taman Nasional Bromo Tenger Semeru
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah gabungan dari beberapa area yang dipersatukan. Cagar alam yang disatukan ke dalam Taman Nasional Bromo yakni Cagar Alam Laut Ranu Kumbolo dengan luas 1.340 ha, Cagar Alam Ranu Pani-Ranu Regulo seluas 96 ha, dan Cagar Alam Laut Pasir Tengger seluas 5.250 ha.
Kemudian taman wisata yang digabungkan yakni Taman Wisata Tengger Laut Pasir seluas 2,67 ha dan Taman Wisata Ranu Darungan dengan luas 380 ha.Sementara untuk hutan lindung dan hutan produksi yang disatukan yaitu hutan yang diatur Perum Perhutani Unit II Provinsi Jawa Timur dengan luas keduanya 43.210,20 ha.
Pemanfaatan Taman Nasional Gunung Bromo
Suku Tengger adalah masyarakat yang mendiami wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Masyarakat mendirikan hunian dengan pekarangan yang ditanami tumbuhan lokal. Desa Ngadas serta Desa Ranu Pani adalah dua desa yang berada dekat dengan wilayah Gunung Bromo.
Selain kedua desa di atas, di sekitar perbatasan Gunung Bromo Tengger Semeru juga hidup penduduk Tengger yang terbagi menjadi beberapa Kabupaten. Kabupaten tersebut yakni Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, dan Malang.
Penduduk asli Tengger senantiasa menjaga kelestarian lingkungan disekitar Gunung Bromo agar ekosistem di area Taman Nasional tetap tetap terjaga ke alamian nya. Pemerintah juga memberlakukan aturan zonasi. Taman Nasional Bromo juga berfungsi untuk kegiatan pariwisata, riset, pendidikan, dan konservasi.Kekayaan Fauna dan Flora Gunung Bromo
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mempunyai tipe ekosistem berupa montana, sub-montana, serta sub alpin. Di sana terdapat pohon-pohon besar yang berumur ratusan tahun. Seperti beragam jenis anggrek dan rumput langka, edelweis, jamuju, serta cemara gunung.
Montana adalah istilah biogeografi yang merujuk kepada daerah dataran tinggi di bawah jalur pohon. Wilayah montana memiliki temperatur yang lebih dingin dan biasanya memiliki jumlah hujan yang turun lebih banyak daripada di region dataran rendah, wilayah montana juga menjadi tempat untuk ekosistem flora dan fauna.Sementara di dinding yang mengelilingi Taman Nasional Bromo ditumbuhi banyak rerumputan, seperti cantigi, cemara, akasia, dan lain sebagainya.
Hidup juga berdampingan satwa yang ada di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) antara lain rusa, monyet kera, kijang, rusa, ayam hutan merah, macan tutul, belibis, ajag, elang bondol, ala-alap, dan rangkong.
Berikut tadi merupakan informasi mengenai Kawah Gunung Bromo serta beberapa informasi Gunung Tengger Semeru. Semoga bisa menjadi referensi bagi Anda untuk menambah pengetahuan atau sebagai pertimbangan sebelum Anda mengunjungi Destinasi Wisata Gunung Bromo.
COMMENTS